Rabu, 26 Desember 2012

ADARA

Tahun 2008, saat itu bertepatan pada 11 April 2008, hari Jum'at, Lahir seorang putri dari keluarga sebut saja Bapa sugandi beserta istrinya Ibu sugandi , Keluarga yang cukup terpandang di desa Suka Damai, sudah lama mereka mendambakan seorang keturunan dan tibalah waktu yang di tunggu-tunggu telah datang, saat itu melihat wajah bapa sugandi yang berbinar-binar merasakan betapa bahagianya bahwa doanya telah didengar oleh sang kuasa, karena harta yang paling berharga melebihi apapun telah jatuh dipelukannya.

Waktu demi waktu , hari demi hari mereka lewati dengan merawat sang buah hati, penuh dengan kasih sayang yang tiada tara, seakan sedikitpun tak mau terlewatkan tanpa sang buah hati mereka, sampai pada suatu hari mereka merencanakan akan memberi sebuah nama untuk sang buah hati, namun Bapa Sugandi maupun Ibu Sugandi sepertinya masih belum menemukan nama yang cocok untuk anak mereka.

Pada suatu malam, mereka memutuskan berangkat menuju rumah sang Alim Ulama yang rumahnya tidak jauh dari desa mereka, desa sebelah, dengan tujuan mereka ingin meminta saran mencarikan nama yang baik dan cocok untuk anak mereka, di karenakan ''tidak ingin salah pilih nama nantinya'' ucap Ibu Sugandi, tibalah mereka di rumah seorang Alim Ulama tadi,

''Assalamualaikum'' ucap Bapa dan Ibu Sugandi bersamaan,

''Wa'alaikum salam'' ternyata ada jawaban dari dalam,

Merkea dipersilakan masuk oleng sang Alim Ulama tersebut, demekian juga mereka tidak basa-basi lagi, langsung saja mereka ceritakan apa tujuan dan maksud mereka datang ke rumah itu, setelah beberapa lama terlewati, setelah berbincang-bincang banyak, ditetapkan lah satu nama untuk putri mereka, satu nama yang disebut dengan ADARA memilik arti ''HORMAT'' diharapkan dengan nama ini bukan hanya artinya yang dilihat, tetapi berharap kelak jika dia tumbuh dewasa, dia akan patuh dan hormat pada orang tua dan orang-orang disekitarnya. Selasai sudah, keinginan mereka sudah terpenuhi untuk mencarikan nama yang cocok untu putri mereka.

Ke esokan harinya, acara pemberian namapun 'Tasmiyah'' dilangsungkan, warga desa Suka Damai di undang sampai tidak ada yang terlewatkan tak lupa mereka juga mengundang sang Alim Ulama tersebut, acara berlangsung tanpa ada halangan semuanya lancar sampai akhir acara dan sampai selesai.

Beberapa tahun kemudian ..

Hari, bulan dan tahun ke tahun sudah terlewati, tidak terasa Adara tumbuh menjadi seorang gadis cantik serta gadis yang penuh dengan kasih sayang, itu karena didikan kedua orang tua yang benar-benar tulus diberikan kepadanya, dan pastinya tanpa mengenal kekerasan dalam hatinya. Dan ini akhir kelulusannya di Sekolah Menengah dan akan di lanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi ''SMU'', namun belum tau Sekolah mana yang akan jadi tujuannya nanti.

Pada suatu hari Adara pamitan pada ayah dan ibunya, meminta izin karena dia ingin pergi ke Sekolah untuk pendaftaran siswa baru di SMU Persada, tak lama kemudian Adara berangkat meninggalkan rumah menuju SMU tersebut, dan dia hanya sendiri, tiba ditempat tujuan, Adara masih belum masuk karena dia menunggu teman-teman waktu SMP nya sebut saja Abel, Tia dan Winda, hampir setengah jam Adara hanya duduk ditaman itu sendirian dan yang lain asyik dengan kelompoknya msing-masing.


''Duuuhh lama banget sih Tia, Winda sama Abel, pada kemana sih mereka, huuuhhf''    Bicara Adara dalam hatinya ...

 Beberapa menit kemudian, terdengar suara dari belakang ..

''ADARAAAA'' Teriak Abel, Tia serta Winda bersamaan, membuat Adara jadi kaget tersentak

''Iiiiiihhhhh kalian yaa, kaget tau'' ujar Adara

''Hahaha , iya deh maaf..maaf'' jawab Tia dengan senyumnya

''emmmm ciyeee tau deh, yang lagi ngelamun terus dikagetinn'' sahut winda dengan gaya ngeledeknya ..

'' eh bukan ngelamun tuuhh , mikirin cowo, hahah'' sambar Abel tiba-tiba ..

'' apaan sih kalian, udah-udah, ayo kita masuk, udah telat tau'' tegas Adara sembari berdiri ..

''SIAPPP BOSS'' jawab Tia, Abel dan Winda serentak ..

Mereka berempat masuk menuju ruang pendaftaran, namun tiba-tiba'

''Eh stop, tunggu dulu jepitan aku ketinggalan dikursi taman'' ucap Adara ..

''hemmm gimana sih kamu ra, balik gih ambil dulu'' kata Tia
''iya cepetan sana , entar keburu diambil kucing loh'' sahut Winda sambil cengengesan

''iya deh, ooh ya kalian duluan aja, entar aku nyusul'' ucap Adara kembali

''iya deh, kami duluan yaa, jangan lari-lari yaa'' jawab Abel 
''iyaa..iyaaa'' Adara sambil berlari

Sambil menuju taman, dalam hati Adara berkata  ''aduh, mudah-mudahn aja jepitan itu belum hilang, soalnya tiu jepitan kesanyangan aku, itukan pemberian ibu waktu aku pertama dikasih nama ADARA'', tiba disana ternyata ada seorang cowo yang memegang jepitan milik Adara tersebut,

''Oh maaf itu jepitan milik aku ya'' Adara berkata sanbil tersenyum pada cowo itu

''hah, apa, oh ini milik kamu yaa'' jawab cowo tersebut

''iya ini milik aku, tadi ketinggalan dikursi taman ini, makanya aku balik untuk mengambilnya'' ucap Adara

''Ooh , iya kebetulan aku duduk disini barusan, terus aku nemuin jepitan ini, nih aku balikin'' ujar cowo tersebut sambil tersenyum

''iya Makasih, aku masuk dulu deh, temen aku udah nunggu'' jawab Adara bergegas pergi

''Ehh, tunggu'' teriak cowo itu namun Adara udah berlari cukup jauh, sehingga tak terdengar olehnya

''Yaah engga sempat tau namanya'', gerutu cowo itu masih menatap Adara yang berlari...

BERSAMBUNG..

Tidak ada komentar: